Jumat, 20 September 2013

GO GREEN
Assalamu’alaikum warahmatullahi Wabarakatuh.

Satu pertanyaan pembuka yaitu “Apakah kalian tahu dari mana oksigen berasal, di mana pabrik oksigen yang kita hirup setiap saat?
Ya, benar, tumbuhan. Oksigen berasal dari tumbuhan, tumbuhanlah yang setiap saat memproduksi oksigen, di samping memproduksi makanannya sendiri(fotosyntesis). Jika berfikir lebih jauh, oksigen akan habis jika tumbuhan yang sudah ada kita tenag terus menerus tanpa menanamnya kembali, lebih parah lagi jika setelah menebang pohon di tempat itu di buat sebuah bangunan. Ironis sekali, manusia di dunia ini terus bertambah, sedangkan tumbuhan yang memproduksi syarat manusia hidup yaitu oksigen sedikit demi sedikit di tebang dan tak di Tanami kembali. Kerugian akibat penebangan pohon yang tidak di Tanami kembali adalah berkurangnya stok oksigen di muka bumi, berkurangnya penetrasi polusi, sehingga saat ini juga kita bisa merasakan suhu yang tinggi di siang hari, selain itu juga kerugian yang di sebabkan oleh penebangan pohon-pohon bisa menimbulkan longsor di daerah perbukitan atau pegunungan, di daerah pantai kerugiannya yaitu abrasi laut jika tidak ada pohon yang mencegah abrasi, biasanya pohon-pohon pencegah abrasi yaitu pohon-pohon bakau. Jika itu semua terjadi maka tempat hidup manusia semakin sempit karena air laut terus naik, cuaca semakin panas karena polusi yg tidak di netralisir, rusaknya perbukitan karena longsor, dan oksigen yang semakin berkurang karena berkurangnya penghasil oksigen, yaitu tumbuhan.
Jadi apa yang akan kalian perbuat untuk menyelamatkan umat manusia di bumi ini???
Apakah kalian akan menanam pohon untuk penghijauan?
Apakah kalian akan memelihara tumbuhan???
Apakah kalian akan mengurangi polusi???
Apakah kalian akan memelihara pantai agar tidak abrasi???
Semua tergantung pada diri kita masing-masing. Ingat anak cucu kita kelak, apakah mereka masih bisa merasakan segarnya oksigen ? masihkah mereka bisa menikmati indahnya alam yang hijau???
Mari kita rubah bumi kita menjadi tempat tinggal yang layak untuk di huni oleh manusia.



By: Mochammad Agung Triana

Tidak ada komentar: